Narasumber Berbagi Praktik Baik: Meningkatkan Implementasi Kurikulum Merdeka
Pada tanggal 12-15 April ini, saya berkesempatan mengikuti program Narasumber Berbagi Praktik Baik yang diselenggarakan di BOE Malang. Bersama dengan 116 peserta lainnya dari berbagai daerah.
Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB) adalah guru atau kepala sekolah/satuan pendidikan yang telah berhasil mengimplementasikan Kurikulum Merdeka atau prinsip-prinsipnya dan telah diseleksi untuk membagikan praktik baik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka kepada sekolah lain atau komunitas belajar, baik secara daring maupun luring. Tugas utama NS BPB adalah membagikan praktik baik sebagai inspirasi, bukan mengajarkan substansi Kurikulum Merdeka.
Bagaimana cara mengundang NS BPB? Anda dapat mengundang Narasumber melalui platform Merdeka Mengajar pada menu Komunitas. NS BPB juga dapat diunggah ke aplikasi Sistem Informasi NS BPB untuk dikurasi. Durasi dan pertemuan dikembalikan kepada kesepakatan antara sekolah dan narasumber. Tidak ada keharusan untuk membayar narasumber berbagi praktik baik. Apresiasi maupun biaya transportasi narasumber dikembalikan kepada sekolah/komunitas yang mengundang.
Sumber informasi dalam pembahasan mengenai Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB) dan implementasi Kurikulum Merdeka adalah dari laman resmi Kemendikbudristek, yakni pada halaman https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/8164311668889-Tentang-Narasumber-Berbagi-Praktik-Baik-NS-BPB-
Ide topik berbagi praktik : perencanaaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, asesemen, berdeferensiasi
Berbagi praktik baik terkait dengan perencanaan pembelajaran dapat menjadi topik yang menarik dan bermanfaat bagi guru-guru yang ingin meningkatkan kemampuan dalam merencanakan pembelajaran. Dalam pembagian praktik baik perencanaan pembelajaran, NS BPB dapat membagikan strategi dalam merencanakan pembelajaran yang efektif, memperhatikan berbagai faktor seperti karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, serta mengembangkan indikator keberhasilan pembelajaran.
Selain perencanaan, pembagian praktik baik dalam pelaksanaan pembelajaran juga dapat menjadi topik menarik. NS BPB dapat membagikan praktik baik dalam mengelola kelas, menentukan metode pembelajaran yang efektif, serta memotivasi siswa untuk belajar dengan aktif.
Topik berikutnya yang dapat dijadikan pembagian praktik baik adalah asesmen. Asesmen menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam evaluasi pembelajaran, sehingga praktik baik dalam melakukan asesmen bisa membantu guru-guru dalam memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan pembelajaran siswa. NS BPB dapat membagikan praktik baik dalam membuat instrumen asesmen yang efektif, melakukan analisis hasil asesmen, serta memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa.
Terakhir, NS BPB dapat membagikan praktik baik dalam mengelola kelas dengan berdefereniasi. Dalam mengelola kelas, setiap siswa memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga berdefereniasi menjadi hal yang sangat penting. NS BPB dapat membagikan praktik baik dalam mengidentifikasi karakteristik siswa, menyediakan bahan belajar yang sesuai, serta memberikan perhatian khusus kepada siswa yang membutuhkan dukungan tambahan.
Dengan membagikan praktik baik dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, asesmen, dan berdefereniasi, NS BPB dapat membantu guru-guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan berdaya saing.
Contoh inspirasi kegiatan narasumber berbagi ppraktik baik
Contoh inspirasi kegiatan narasumber berbagi ppraktik baik: Guru. Buat perencanaan kegiatan pembuka 10 Menit Kegiatan Inti 95 menit 15 Menit Penutup dengan judul menggunakan media game android untuk pembelajaran berdeferensisasi
Berikut adalah contoh perencanaan kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan penutup dengan menggunakan media game Android untuk pembelajaran berdiferensiasi:
I. Pembuka (10 menit)
Sambutan dan perkenalan narasumber
Penjelasan tentang tujuan kegiatan dan topik yang akan dibahas
Memperkenalkan media game Android yang akan digunakan dan menunjukkan cara mengoperasikannya
II. Kegiatan Inti (95 menit)
Penjelasan tentang konsep diferensiasi dalam pembelajaran
Demonstrasi penggunaan game Android sebagai media pembelajaran yang berdiferensiasi
Praktik langsung penggunaan game Android oleh peserta dengan panduan dan bimbingan narasumber
Diskusi dan refleksi tentang pengalaman penggunaan game Android sebagai media pembelajaran berdiferensiasi
Pembagian tugas dan kesimpulan
III. Penutup (15 menit)
Ringkasan dari pembahasan pada kegiatan inti
Pengumpulan umpan balik dari peserta
Evaluasi dari narasumber terhadap kegiatan yang telah dilakukan
Penutupan kegiatan
Judul kegiatan: "Game Android sebagai Media Pembelajaran Berdiferensiasi: Sharing Best Practices dari Guru"
Semoga perencanaan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi narasumber lain dalam berbagi praktik baik mengenai penggunaan media game Android untuk pembelajaran berdiferensiasi.
Posting Komentar